Ada saatnya aku disibukan dengan pertanyaan-pertanyaan dari diriku tentang diriku, separuh masa kuliahkku aku sibuk dengan diriku sendiri. Mulanya aku bertanya kenapa aku masuk TH? kemudian untuk apa? kenapa dosen-dosen UIN itu beda dengan kiayi? Kenapa aku tidak bahagia? apa yang salah dengan sikapku? tujuanku? 
Pertanyaan itu semua telah menyeretku menjadi filosof pemula, membaca dan mendengarkan teori filsafat, pada akhirnya aku harus terjebak dengan buku tasawuf. Aku jadi pemburu buku-buku tasawuf yang pada akhirnya aku diketemukan dengan para sâlik, atau pun aku sengaja mendatangi tempat-tempat sâlik.
Akhirnya apa yang terjadi kawan, aku larut dalam pencarian jawaban pertanyaan-pertanyaan itu, namun sebelum aku mendapatkan semua jawabannya aku dijejali dengan pertanyaan-pertanyaan baru. Dan aku akan selalu bertanya dan mencari tahu seumur hidupku…..jadi maafkanlah aku kawan pada waktu itu aku tidak resfek dengan teman sekelasku….sekali lagi maafkan aku kawan….!
Separuh kuliahku yang terkahir (semester 5-8) aku sibukan dengan teman-temanku, namun sampai sekarang masih ada keraguan dalam hatiku, ‘apakah aku banyak belajar dari teman-temanku?’
sekarang aku akan menceritakan satu-persatu kepadamu teman, tentang teman-teman TH-ku dari sudut kesan yang aku dapatkan.

DSC_0144

Muamar
Muamar nama yang aneh, orang ini di awal kuliah harus direpotkan dengan nama sendiri, ‘apakah ‘m’ atau double ‘mm’, mungkin itu alasannya dia lebih suka dipanggil brod. Nampaknya nama sapaan itu cukup akrab untuk menutupi muka angker karena usia, memang ada hal-hal yang tidak bisa disembunyikan, usia salah satunya. Benar teman, dia paling tua di antara kami, bahkan di antara kaka kelas kaka kelasnya lagi he……….
Brod itu PD confidence, dari segi gaya dan performance tak ada alasan untuk minder. Dia bisa dengan mudah melewati ratusan penonton untuk maju mendapat tempat paling depan, dengan gaya klasik ceprat-cepret kamera digital, dan brod berhasil mendapatkan tempat duduk sejajar dengan rektor, hebat…..
tapi suatu ketika, PD’y itu membunuhnya, ceritanya begini teman. Pagi yang cerah memang bagi kebanyakan orang membawa berkah, tapi di pagi itu tidak bagi brod. Brod bertugas presentasi makalah kuliah pak Yusuf Rahman ‘al-Qur’an menurt perempuan’ karya Amina Wadud, mungkin karena semaleman menyiapkan makalah, yang seharusnya pagi itu tubuh fit untuk presentasi, dan sialnya mata brod tak bisa diajak kompromi minta hak untuk istirahat, walhasil brod duduk tertidur didepan kelas nundutan, sialnya lagi di tengah-tengah diskusi panas brod terjaga dan terbangun karena ada yang nanya, dengan spontan ala PD-nya “ iya Asma Wadud” dan ha..ha… seisi kelas tertawa (seharusnya Amina Wadud, Asma Barlas)

Brod itu suple, mudah bergaul dan rajin bersapa, dari semester bawah sampai semester kadaluarsa dia kenal, dari dosen sampai anggota DPR dia akrab, dari rektor sampai satpam, kalo cewe dia kenal yang cakep aja, soalnya pantrangan nyapa cewe jelek ya brod? he… berkah ngamalim hadis “sebarkanlah salam” dia selama kuliah bebas pemeriksaan satpam parkir, dia jadi presiden BEM-J, dan Presiden BEM-F yang sedikit lagi menang, gara-gara black campaign dicap penggombal wanita (ini berkah juga ya Brod? he…)
Enterprenership, brod itu berjiwa wirausaha, memang banyaknya kenalan harus dimanfaatkan untuk bisnis, jadilah brod jualan sarung dan baju koko HMM, nawarin kalung permata, ngajak mlm fleshter, sampai jadi juru fhoto
Aku banyak belajar dari brod, stile, ambisi, PD, suple, mandiri, terimaksih ya brod…
Kalau sedikit saja Brod tekun dan terbuka lima tahun lagi kamu jadi pengusaha SUKSES Amin